Sebelum memulai beternak cacing, lebih baik bila kita mempersiapkan beberapa hal agar nanti jika kita sudah menanam bibit cacing, maka segala sesuatunya sudah siap.
berikut beberapa hal yg perlu dipersiapkan sebelum beternak cacing :
1. Tempat / wadah
2. Media
3. Tempat pakan
4. Proses fermentasi
1. TEMPAT /. WADAH
Untuk beternak cacing kita tidak memerlukan tempat / wadah khusus. untuk wadah bisa kita buatkan semacam kolam, kaleng bekas, kotak kayu bekas wadah tomat, kotak kayu bekas wadah telur, dll. yang penting wadah itu bisa buat menampung tanah, dan akan lebih baik bila wadah tsb berlubang kecil, agar air yg ada di wadah itu bisa menetes / meresap ke bawah.
berikut adalah beberapa contoh tempat yg bisa anda sesuaikan dg kondisi anda :
2. MEDIA
Media adalah tempat untuk tumbuh kembang nya cacing. menurut kami, ini yang paling memegang peranan paling penting dalam beternak cacing. ada beberapa bahan yang bisa dijadikan media untuk beternak cacing. semua bahan mempunyai plus minus, tapi pada dasarnya media harus organik.
contoh beberapa bahan yang bisa dijadikan media :
1. Bekas jamur
2. Jerami
3. Tanah gembur, humus
4. Cocopiet / serbuk serabut kelapa
5. Serbuk Kayu
6. Dll tergantung kondisi di lingkungan anda
mari kita ulas satu persatu kelebihan dan kelemahan beberapa media tsb.
2.1. Bekas jamur
Serbuk bekas media jamur banyak kita temukan di petani jamur sebagai limbah hasil produksi. bekas jamur sangat banyak mengandung gizi yg baik buat tumbuh kembang cacing karena awal proses pembuatan jamur tsb sudah banyak di campur berbagai macam bahan dan sekaligus sudah di masak.
jadi tanpa di proses lagi, bekas jamur bisa langsung kita pakai sebagai media untuk beternak cacing, kelemahan bekas jamur ini adalah : media gampang menyerap air dan menyebabkan cepat padat.
untuk itu buat peternak yang memakai bekas jamur sebagai media, kita sarankan untuk minimal 2 minggu sekali membalik tanah, agar media tidak cepat padat dan cacing dapat oxigen baru.
2.2. Jerami
Jerami atau dalam bahasa jawa nya "damen" adalah bekas batang padi, yg biasa kita temukan di sawah padi yg sudah di panen.. biasanya damen ini di tumpuk dan terkadang di bakar oleh pemilik sawah karena hanyalah limbah dari panenan padi tersebut. damen ini juga bisa kita pakai untuk media pemeliharaan cacing. damen sangat bagus buat media karena batang padi ini bisa membikin cacing nyaman sehingga cacing gampang gemuk dan kokon cacing bisa banyak. kelemahan batang padi ini hanya pada saat kita panen cacing, yaitu cacing sulit dipisah kan dari batang padi karena cacing senang masuk ke lubang batang padi, jadi perlu waktu ekstra lama saat pisahkan cacing dengan media.
2.3. Tanah gembur / Humus
Tanah adalah media alami kehidupan cacing, jadi tanah humus adalah tempat terbaik buat beternak cacing. biasanya peternak memakai bekas kotoran sapi yang sudah menjadi tanah untuk media cacing. berdasar pengalaman, apabila memakai media tanah, kokon cacing sangat banyak, otomatis cacing lebih cepat berkembang biak. kelemahan media tanah adalah lagi-lagi gampang memadat, dan media tanah bekas kotoran sapi ini juga memerlukan penanganan khusus sebelum benar - benar bisa dipake sebagai media, yaitu lewat fermentasi atau sterilisasi agar tidak tercampur dengan kokon / bibit bibit cacing liar.
2.4. Cocopiet / Serbuk kulit kelapa
Cocopiet adalah serbuk kulit kelapa yang biasanya bisa kita dapatkan di pengrajin pengolahan kulit kelapa. atau bisa kita dapatkan di pabrik yang mengolah serabut kelapa menjadi keset. walau bahan ini menurut beberapa ahli cacing paling bagus dipake media, tapi bahan ini sulit di cari. jadi kelemahan bahan ini adalah sulit untuk mencarinya, walaupun mungkin banyak sampah kulit kelapa, tapi belum tentu ada pengrajin yang mau mengolah kulit kelapa ini.
2.5. Serbuk Kayu
Serbuk kayu atau dalam basa jawa di sebut "grajen" bisa juga dipake sebagai media cacing. tapi serbuk kayu ini kurang bagus dipake sebagai media, karena masih mengandung getah. oleh karena itu bila anda memakai serbuk kayu sebagai media, kita saran kan di fermentasi dulu, atau minimal anda rendam dengan air agar getah yang masih ada di serbuk kayu itu bisa di minimalisir.
2.6. Bahan Organik lain
Sebenarnya masih banyak bahan - bahan lain yang bisa dipake sebagai media untuk beternak cacing. seperti misal : batang pisang, alang-alang, atau bahkan kertas / koran yg sudah di sobek kecil-kecil bisa di jadikan media beternak cacing.
dari semua bahan media diatas, anda bisa tinggal pilih yang mana yang sesuai dengan situasi dan kondisi anda di rumah. cukup simple dan sederhana bukan?
3. TEMPAT PAKAN
Tempat pakan perlu juga dijadikan ulasan khusus untuk peternak cacing, dikarenakan pakan cacing yang paling baik adalah yang berbau tajam dan busuk. apabila tidak diberi tempat khusus, maka akan di kuatirkan bisa mengganggu lingkungan sekitar.
Tempat pakan buat cacing yang baik adalah mempunyai penutup, jadi kita bisa memproses fermentasi pakan tersebut tanpa menganggu lingkungan.
adapun jenis-jenis bahan yang bisa di pakai sebagai makanan cacing adalah semua bahan organik, termasuk nasi bekas, nasi basi, ampas kelapa, dedaunan, dll.
akan sangat baik apabila semua jenis makanan itu kita masuk kan dalam satu tempat khusus dan kita fermentasi terlebih dahulu, agar bakteri yg merugikan bisa kita minimalisir.
ada beberapa macam bahan alami yang bisa kita pakai untuk proses fermentasi tersebut, yaitu a.l : tetes tebu, air kelapa, buah nanas, air bekas cucian beras, dll.
4. PROSES FERMENTASI
Dalam proses fermentasi untuk pakan cacing ini sangat mudah, karena tujuan dari fermentasi ini hanyalah mengurangi bakteri bakteri yang merugikan dan menumbuhkan bakteri bakteri yang menguntungkan. adapun caranya adalah dengan memasukkan semua bahan pakan cacing kita ke dalam suatu wadah yang tertutup rapat, setelah sebelumnya kita beri bahan bahan alami untuk proses fermentasi tersebut.
tunggulah sampai minimal 1x24 jam agar kita benar benar mendapatkan hasil yang maksimal.
tapi banyak juga dari teman teman petani yang jarang memakai proses fermentasi pakan ini, dikarenakan bahan bahan alami mereka dianggap sudah cukup baik untuk cacing.dan untuk mengurangi pencemaran udara dan di kuatirkan mengganggu lingkungan, para petani memakai model
pola makan tanam, yaitu dengan menamam pakan cacing tersebut ke media, dengan cara membuka media cacing, terus memasuk kan pakan tersebut, kemudian menutup kembali dengan media tersebut.